<$BlogRSDUrl$>

Monday, January 31, 2005

it's time

moving.. again..

here..



Thursday, January 20, 2005

surat (calon) ibu kepada (calon) anaknya

untuk kesekian kalinya, bunda mencet flushnya toilet, nak..
entah untuk kesekian kalinya bunda harus terduduk disini sendiri, menangis dan memuntahkan semua isi perut bunda - semua isi kepala dan perasaan bunda..

bunda masih inget bbrapa hari lalu bunda ngerasain perubahan di badan bunda
bunda masih inget ketika bunda mulai ngrasain mual, meriang, pusing, sakit di sekujur tubuh
dan hari2 setelah itu yang ada hanya pertemanan bunda dengan toilet dan minyak angin-menthol-kayu putih dan semua teman2nya
bunda masih inget waktu Yu' Ti masakin makanan kesukaan bunda - pecel dan tahu telor, lengkap dengan tahu isi - mendoan - menjes - dan bumbu kacangnya..
tapi gak sedikitpun bunda bisa makan - walaupun rasanya perut bunda sudah sangat lapar..
gimana bunda mo makan?
satu sendok makanan itu sama dengan sekian menit muntah2
gak cmn satu sendok tadi yang dikeluarkan kembali dengan segera, tapi juga semua isi perut bunda sampai tak bersisa
bunda minum teh anget buwat meredakan mual dan muntahnya, tapi itu juga harus dibayar dengan sekian menit di toilet - sampai cairan kuning empedu nya keluar..
mungkin klo bisa bicara, perut bunda bakal bilang klo dia bingung.. dia sudah tidak punya apa2 lagi yang tersisa - yang bisa diambil untuk "dibagi" dengan toilet..
mungkin yang tersisa hanya isi hati - penyesalan - dan kepedihan tuannya saat itu
...
maafkan bunda ya, nak..
bunda belum bisa jadi bunda yang baik buwat kamu
bunda belum bisa memberimu makanan yang layak
bunda belum bisa memberimu vitamin yang kamu perlukan
bunda belum bisa membesarkanmu dengan benar
justru bunda hanya membuatmu tersiksa tiap harinya
...
kadang dalam hidup orang dewasa - kelak kamu akan mengerti, nak..
harus ada keputusan2 yang diambil dengan kepedihan
tidak semua bisa berjalan sesuai yang kita inginkan
dan hal2 itu juga terjadi di hidup bunda saat bunda mulai memilikimu
dan bunda harus memilih..
pilihan yang dibayar dengan tetesan darah..
...
bunda sayaaang ama adek..
ayah juga..
mudah2an adek bisa ngerti yah..
adek maen dulu sama Dia
Yang Punya Segalanya..
jadi adek bakal bahagia :')
nanti kita ketemu lagi klo bunda sama ayah udah bisa lebih dipercaya Dia buwat ngerawat adek :')

pasti...


penuh cinta dengan tetesan darah dan air mata,
ayah-bunda