<$BlogRSDUrl$>

Wednesday, October 20, 2004

Simfoni Agama

Seorang tua yang tidak berpendidikan berniat mengunjungi suatu kota besar untuk pertama kali dalam hidupnya.
Dia dibesarkan disebuah dusun terpencil, bekerja keras membesarkan anak-anaknya dan sekarang menikmati kunjungan pertamanya ke rumah anaknya yang modern.

Suatu hari, sewaktu berjalan-jalan seputar kota, si orangtua mendengar suara yang menyakitkan telinga.
Belum pernah dia mendengar suara yang begitu tidak enak didengar di dusunnya yang sepi dan dia bersikeras mencari sumber bunyi tersebut.
Mengikuti arah suara yang menggangu itu ke sumbernya, dia melihat sebuah ruangan di dalam sebuah rumah, di mana terdapat seorang anak kecil sedang belajar bermain biola.

"Ngiiiik! Ngoook!" berasal dari nada sumbang biola tersebut.

Saat dia mengetahui dari putranya bahwa itulah yang dinamakan "biola", dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah mau lagi mendengarsuara yang mengerikan tersebut.

Hari berikutnya, di bagian lain kota tersebut, si orangtua ini kembali mendengar sebuah suara yang mendayu-dayu membelai-belai telinga tuanya.
Dia tidak pernah mendengar melodi yang begitu indah di dusunnya,diapun mencoba mencari sumber suara tersebut. Sampai ke sumbernya, dia melihat sebuah ruangan depan sebuah rumah,di mana seorang wanita tua, seorang maestro, sedang memainkan sonata dengan biolanya.

Seketika, si orang tua ini menyadari kesalahannya.
Suara tidak mengenakkan telinga yang didengarnya dulu bukanlah merupakan kesalahan dari sang biola, bukan pula salah sang anak. Itu hanyalah proses belajar seorang anak untuk bisa memainkan biolanya dengan baik.

Dari pemikirannya yang sederhana muncullah sebuah kebijaksanaan, si orangtua mulai berpikir demikian pula halnya dengan agama.Sewaktu menemukan seseorang religius yang "bersemangat" (baca: fanatik)terhadap kepercayaannya, tidaklah benar untuk menyalahkan agamanya.
Itu hanyalah proses belajar sang pemula untuk bisa "memainkan" agamanya dengan baik.
Sewaktu kita bertemu dengan seorang suci, seorang maestro agamanya, merupakan sebuah penemuan indah yang memberi inspirasi kepada kita untuk bertahun-tahun, apapun agama mereka.

Namun ini bukanlah akhir dari cerita.
Hari ketiga, dibagian lain dari kota tersebut, si orang tua mendengar sebuah suara lain yang bahkan melebihi keindahan dan kejernihan suara sang maestro biola.
Menurut anda, suara apakah itu?
Melebihi indahnya suara aliran air pegunungan, melebihi indahnya suara angin di musim gugur di sebuah hutan, melebihi suaraburung-burung pegunungan yang bernyanyi setelah hujan lebat.
Bahkan melebihi keindahan keheningan pegunungan yang damai dimusim salju pada malam hari.
Suara apakah yang telah menggerakkan hati si orang tua melebihi apapun itu?

Itulah suara sebuah orkestra besar yang memainkan sebuah simfoni.

Bagi si orang tua, alasan mengapa itulah suara terindah di dunia adalah,
pertama, seluruh anggota orkestra merupakan maestro alat musiknya masing-masing;
dan kedua, mereka telah belajar lebih jauh lagi untuk bisa bermain bersama-sama dalam harmoni.

"Mungkin ini sama dengan agama," si orang tua berpikir.
"Marilah kita semua belajar dari pelajaran-pelajaran kehidupan dalam inti kesejukkan kepercayaan kita masing-masing. Marilah kita semua menjadi maestro dalam cinta kasih di dalam agama masing-masing. Lalu, setelah mempelajari agama kita dengan baik, lebih jauh lagi, mari kita belajar untuk bermain seperti halnya anggota sebuah orkestra, bersama-sama dengan agama lain, dalam sebuah harmoni!"

Itulah suara yang paling indah.

Sumber: Disadur dari buku "Opening the Door of Your Heart"oleh Ajahn Brahm

_nduutt..
makasih udah nyoba latihan puasa ama aku
makasih udah mau mulai belajar tentang akidah yang aku pegang
gak brenti2nya aku sujud syukur buat anugerahNya
means a lot, hun.. a lot :)



Monday, October 04, 2004

story of the week - jakarta

25th
mantenan sepupu_shangrilla

begitu sampe masih harus nungguin pakde buat ambil tanda masuknya. aduh ribet banget yah klo maen protokoler gini..
huhuy juga ketemu ma pakde2 dan bude2 dalam formasi lengkap gitu, maklum dah lama jadi anak ilang - ga pernah sowan walo di jakarta hehe..
settingnya asik - nuansa bali campur menado ma jawa.
makanannya pa lagi.. hemm.. ga pindah2 dari boothnya aneka pasta.. ngabis2in jatah keju parmesan.. yummey !
emm.. siomay - pasta - steak - pasta - pasta - pudding mangga - buah - cocktail.. hehehe.. perut apa karet yaks :P

mbak wina - sepupu juga rajin muterin sambil ngenalin kesana sini..
"ini putranya eyang sudarsono semua, yang itu anaknya ada 3.. si ini - itu - inu, putranya eyang yang itu tu yang jadi dubes di sini-situ" blablabla..
aku : *static_smile*
sambil asik ngeliatin gaya dandan orang2 yang rupa2 warnanya - hijau kuning kelabu, merah muda dan biru :D

hemm.. akbar tandjung, haryono isman, da'i bachtiar, sampe oscar lawalatta (yang dian sastro abis :P)


_dear my hun, i know we afraid of loosing each other. please be strong for me too, will u? tear me to death to see u cry :(


26th
the terminal_plasa semanggi

ada satu point yang berarti banget waktu aku nonton film ini.
emm.. situasi dimana tom hanks mau nungguin catherine zeta-jones buat nunjukin kado berharganya buat org yg dicintainya, trus hanks jg mau sabar nunggu di dalem terminal cmn buat menuhin janjinya ama mendiang bapaknya.. etc..
intinya cmn penantian buat sesuatu yang dia anggap worthed buat ditunggu.. faith and love..
ga tau gimana bisa brasa nge-low abis..

well..

aku sayang banget ama org itu - org yang pergi bersamaku saat itu - org yg selalu memandangku penuh kelembutan - org yang mau memberikan hal2 terbaiknya untukku, untuk hubungan kita - org yang selalu mencintaiku seperti aku mencintainya..
hati ini bilang, aku juga mau nunggu, hun.
aku bakal nunggu sampe smua proses itu berjalan, sampe smua orang bisa melihat keseriusan kita.
aku juga mau berusaha semampu yang aku bisa, hun.
aku bakal berusaha cari jalan keluar smua masalah yg sekarang ada.
berdua.


_dear ndundut,
aku benernya lg nangis, bukan males liat kamu..
klo kamu nunduk nyendok makannya, aku baru brani mandangin - curi2 pandang deh jadinya :)
gak bisa klo musti liat matamu..
mata yang banyak bicara padaku tanpa kamu bilang apa2..
cmn bakal bikin aku tambah mewek, bisa2 lgs meluk kamu :)
heuh..
sayang banget..