<$BlogRSDUrl$>

Friday, December 31, 2004

mother to be

hawoo cemuaaa..

wait for me in another

9 months yaaaaaaa..


mother to be



Tuesday, December 28, 2004

pita hitam

gelombang kengerian dan kehilangan bisa segitu gedenya
hal yang gak pernah kebayang sebelomnya..

duka cita yang mendalam buwat semua sodara2 kita di Aceh
ada sepupu bapak yang ikut meninggal bersama ketiga anaknya dan 7 cucunya
rumah mereka cmn sekitar 2 kilo dari pantai
ada beberapa jenazah yang ditemuin di bawah runtuhan rumahnya,
tapi juga ada beberapa yang hilang..

heuh..

hmm.. percaya aja yah, klo masih ada rencana terbaik Allah SWT bagi umatNya yang tersimpan di balik semua kejadian ini
di balik semua kesenangan dan kepedihan pasti ada hikmah yang bisa diambil..
InsyaAllah..


Gunung Jangan Pula Meletus

Oleh Emha Ainun Nadjib

KHUSUS untuk bencana Aceh, saya terpaksa menemui Kiai Sudrun. Apakah kata mampu mengucapkan kedahsyatannya? Apakah sastra mampu menuturkan kedalaman dukanya? Apakah ilmu sanggup menemukan dan menghitung nilai-nilai kandungannya?

Wajah Sudrun yang buruk dengan air liur yang selalu mengalir pelan dari salah satu sudut bibirnya hampir membuatku marah. Karena tak bisa kubedakan apakah ia sedang berduka atau tidak. Sebab, barang siapa tidak berduka oleh ngerinya bencana itu dan oleh kesengsaraan para korban yang jiwanya luluh lantak terkeping- keping, akan kubunuh.

"Jakarta jauh lebih pantas mendapat bencana itu dibanding Aceh!," aku menyerbu.

"Kamu juga tak kalah pantas memperoleh kehancuran," Sudrun menyambut dengan kata- kata yang, seperti biasa, menyakitkan hati.

"Jadi, kenapa Aceh, bukan aku dan Jakarta?"

"Karena kalian berjodoh dengan kebusukan dunia, sedang rakyat Aceh dinikahkan dengan surga."

"Orang Aceh-lah yang selama bertahun-tahun terakhir amat dan paling menderita dibanding kita senegara, kenapa masih ditenggelamkan ke kubangan kesengsaraan sedalam itu?"

"Penderitaan adalah setoran termahal dari manusia kepada Tuhannya sehingga derajat orang Aceh ditinggikan, sementara kalian ditinggalkan untuk terus menjalani kerendahan."

"Termasuk Kiai...."

Cuh! Ludahnya melompat menciprati mukaku. Sudah biasa begini. Sejak dahulu kala. Kuusap dengan kesabaran.

"Kalau itu hukuman, apa salah mereka? Kalau itu peringatan, kenapa tidak kepada gerombolan maling dan koruptor di Jakarta? Kalau itu ujian, apa Tuhan masih kurang kenyang melihat kebingungan dan ketakutan rakyat Aceh selama ini, di tengah perang politik dan militer tak berkesudahan?"

Sudrun tertawa terkekeh-kekeh. Tidak kumengerti apa yang lucu dari kata-kataku. Badannya terguncang-guncang.

"Kamu mempersoalkan Tuhan? Mempertanyakan tindakan Tuhan? Mempersalahkan ketidakadilan Tuhan?" katanya.

Aku menjawab tegas, "Ya."

"Kalau Tuhan diam saja bagaimana?"

"Akan terus kupertanyakan. Dan aku tahu seluruh bangsa Indonesia akan terus mempertanyakan."

"Sampai kapan?"

"Sampai kapan pun!"

"Sampai mati?"

"Ya!"

"Kapan kamu mati?"

"Gila!"

"Kamu yang gila. Kurang waras akalmu. Lebih baik kamu mempertanyakan kenapa ilmumu sampai tidak mengetahui akan ada gempa di Aceh. Kamu bahkan tidak tahu apa yang akan kamu katakan sendiri lima menit mendatang. Kamu juga tidak tahu berapa jumlah bulu ketiakmu. Kamu pengecut. Untuk apa mempertanyakan tindakan Tuhan. Kenapa kamu tidak melawanNya. Kenapa kamu memberontak secara tegas kepada Tuhan. Kami menyingkir dari bumiNya, pindah dari alam semestaNya, kemudian kamu tabuh genderang perang menantangNya!"

""Aku ini, Kiai!" teriakku, "datang kemari, untuk merundingkan hal-hal yang bisa menghindarkanku dari tindakan menuduh Tuhan adalah diktator dan otoriter...."

Sudrun malah melompat- lompat. Yang tertawa sekarang seluruh tubuhnya. Bibirnya melebar-lebar ke kiri-kanan mengejekku.

"Kamu jahat," katanya, "karena ingin menghindar dari kewajiban."

"Kewajiban apa?"

"Kewajiban ilmiah untuk mengakui bahwa Tuhan itu diktator dan otoriter. Kewajiban untuk mengakuinya, menemukan logikanya, lalu belajar menerimanya, dan akhirnya memperoleh kenikmatan mengikhlaskannya. Tuhan-lah satu-satunya yang ada, yang berhak bersikap diktator dan otoriter, sebagaimana pelukis berhak menyayang lukisannya atau merobek-robek dan mencampakkannya ke tempat sampah. Tuhan tidak berkewajiban apa- apa karena ia tidak berutang kepada siapa-siapa, dan keberadaanNya tidak atas saham dan andil siapa pun. Tuhan tidak terikat oleh baik buruk karena justru Dialah yang menciptakan baik buruk. Tuhan tidak
harus patuh kepada benar atau salah, karena benar dan salah yang harus taat kepadaNya. Ainun, Ainun, apa yang kamu lakukan ini? Sini, sini..."-ia meraih lengan saya dan menyeret ke tembok-"Kupinjamkan dinding ini kepadamu...."

"Apa maksud Kiai?," aku tidak paham.

"Pakailah sesukamu."

"Emang untuk apa?"

"Misalnya untuk membenturkan kepalamu...."

"Sinting!"

"Membenturkan kepala ke tembok adalah tahap awal pembelajaran yang terbaik untuk cara berpikir yang kau tempuh."

Ia membawaku duduk kembali.

"Atau kamu saja yang jadi Tuhan, dan kamu atur nasib terbaik untuk manusia menurut pertimbanganmu?," ia pegang bagian atas bajuku.

"Kamu tahu Muhammad?", ia meneruskan, "Tahu? Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa alihi wasallah, tahu? Ia manusia mutiara yang memilih hidup sebagai orang jelata. Tidak pernah makan kenyang lebih dari tiga hari, karena sesudah hari kedua ia tak punya makanan lagi. Ia menjahit bajunya sendiri dan menambal sandalnya sendiri. Panjang rumahnya 4,80 cm, lebar 4,62 cm. Ia manusia yang paling dicintai Tuhan dan paling mencintai Tuhan, tetapi oleh Tuhan orang kampung Thaif diizinkan melemparinya dengan batu yang membuat jidatnya berdarah. Ia bahkan dibiarkan oleh Tuhan sakit sangat panas badan oleh racun Zaenab wanita Yahudi. Cucunya yang pertama diizinkan Tuhan mati diracun istrinya sendiri. Dan cucunya yang kedua dibiarkan oleh Tuhan dipenggal kepalanya kemudian kepala itu diseret dengan kuda sejauh ratusan kilometer sehingga ada dua kuburannya. Muhammad dijamin surganya, tetapi ia selalu takut kepada Tuhan sehingga menangis di setiap sujudnya. Sedangkan kalian yang
pekerjaannya mencuri, kelakuannya penuh kerendahan budaya, yang politik kalian busuk, perhatian kalian kepada Tuhan setengah-setengah, menginginkan nasib lebih enak dibanding Muhammad? Dan kalau kalian ditimpa bencana, Tuhan yang kalian salahkan?"

Tangan Sudrun mendorong badan saya keras-keras sehingga saya jatuh ke belakang.

"Kiai," kata saya agak pelan, "Aku ingin mempertahankan keyakinan bahwa icon utama eksistensi Tuhan adalah sifat Rahman dan Rahim...."

"Sangat benar demikian," jawabnya, "Apa yang membuatmu tidak yakin?"

"Ya Aceh itu, Kiai, Aceh.... Untuk Aceh-lah aku bersedia Kiai ludahi."

"Aku tidak meludahimu. Yang terjadi bukan aku meludahimu. Yang terjadi adalah bahwa kamu pantas diludahi."

"Terserah Kiai, asal Rahman Rahim itu...."

"Rahman cinta meluas, Rahim cinta mendalam. Rahman cinta sosial, Rahim cinta lubuk hati. Kenapa?"

"Aceh, Kiai, Aceh."

"Rahman menjilat Aceh dari lautan, Rahim mengisap Aceh dari bawah bumi. Manusia yang mulia dan paling beruntung adalah yang segera dipisahkan oleh Tuhan dari dunia. Ribuan malaikat mengangkut mereka langsung ke surga dengan rumah-rumah cahaya yang telah tersedia. Kepada saudara- saudara mereka yang ditinggalkan, porak poranda kampung dan kota mereka adalah medan pendadaran total bagi kebesaran kepribadian manusia Aceh, karena sesudah ini Tuhan menolong mereka untuk bangkit dan menemukan kembali kependekaran mereka. Kejadian tersebut dibikin sedahsyat itu sehingga mengatasi segala tema Aceh Indonesia yang menyengsarakan mereka selama ini. Rakyat Aceh dan Indonesia kini terbebas dari blok-blok psikologis yang memenjarakan mereka selama ini, karena air mata dan duka mereka menyatu, sehingga akan lahir keputusan dan perubahan sejarah yang melapangkan kedua pihak".

"Tetapi terlalu mengerikan, Kiai, dan kesengsaraan para korban sukar dibayangkan akan mampu tertanggungkan."

"Dunia bukan tempat utama pementasan manusia. Kalau bagimu orang yang tidak mati adalah selamat sehingga yang mati kamu sebut tidak selamat, buang dulu Tuhan dan akhirat dari konsep nilai hidupmu. Kalau bagimu rumah tidak ambruk, harta tidak sirna, dan nyawa tidak melayang, itulah kebaikan; sementara yang sebaliknya adalah keburukan- berhentilah memprotes Tuhan, karena toh Tuhan tak berlaku di dalam skala berpikirmu, karena bagimu kehidupan berhenti ketika kamu mati."

"Tetapi kenapa Tuhan mengambil hamba-hambaNya yang tak berdosa, sementara membiarkan para penjahat negara dan pencoleng masyarakat hidup nikmat sejahtera?"

"Mungkin Tuhan tidak puas kalau keberadaan para pencoleng itu di neraka kelak tidak terlalu lama. Jadi dibiarkan dulu mereka memperbanyak dosa dan kebodohannya. Bukankah cukup banyak tokoh negerimu yang baik yang justru Tuhan bersegera mengambilnya, sementara yang kamu doakan agar cepat mati karena luar biasa jahatnya kepada rakyatnya malah panjang umurnya?"

"Gusti Gung Binathoro!," saya mengeluh, "Kami semua dan saya sendiri, Kiai, tidaklah memiliki kecanggihan dan ketajaman berpikir setakaran dengan yang disuguhkan oleh perilaku Tuhan."

"Kamu jangan tiba-tiba seperti tidak pernah tahu bagaimana pola perilaku Tuhan. Kalau hati manusia berpenyakit, dan ia membiarkan terus penyakit itu sehingga politiknya memuakkan, ekonominya nggraras dan kebudayaannya penuh penghinaan atas martabat diri manusia sendiri-maka Tuhan justru menambahi penyakit itu, sambil menunggu mereka dengan bencana yang sejati yang jauh lebih dahsyat. Yang di Aceh bukan bencana pada pandangan Tuhan. Itu adalah pemuliaan bagi mereka yang nyawanya diambil malaikat, serta pencerahan dan pembangkitan bagi yang masih dibiarkan hidup."

"Bagi kami yang awam, semua itu tetap tampak sebagai ketidakadilan...."

"Alangkah dungunya kamu!" Sudrun membentak, "Sedangkan ayam menjadi riang hatinya dan bersyukur jika ia disembelih untuk kenikmatan manusia meski ayam tidak memiliki kesadaran untuk mengetahui, ia sedang riang dan bersyukur."

"Jadi, para koruptor dan penindas rakyat tetap aman sejahtera hidupnya?"

"Sampai siang ini, ya. Sebenarnya Tuhan masih sayang kepada mereka sehingga selama satu dua bulan terakhir ini diberi peringatan berturut-turut, baik berupa bencana alam, teknologi dan manusia, dengan frekuensi jauh lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Tetapi, karena itu semua tidak menjadi pelajaran, mungkin itu menjadikan Tuhan mengambil keputusan untuk memberi peringatan dalam bentuk lebih dahsyat. Kalau kedahsyatan Aceh belum mengguncangkan jiwa Jakarta untuk mulai belajar menundukkan muka, ada kemungkinan...."

"Jangan pula gunung akan meletus, Kiai!" aku memotong, karena ngeri membayangkan lanjutan kalimat Sudrun.

"Bilang sendiri sana sama gunung!" ujar Sudrun sambil berdiri dan ngeloyor meninggalkan saya.
"Kiai!" aku meloncat mendekatinya, "Tolong katakan kepada Tuhan agar beristirahat sebentar dari menakdirkan bencana-bencana alam...."

"Kenapa kau sebut bencana alam? Kalau yang kau salahkan adalah Tuhan, kenapa tak kau pakai istilah bencana Tuhan?"

Sudrun benar-benar tak bisa kutahan. Lari menghilang.



Monday, December 27, 2004

road to pekalongan

25 desember '04_17.05_kereta Gumarang_Eksa2-6A

here i am, pergi ke pekalongan sndirian. kota yang sama sekali gak pernah ada di jadwal tujuan perjalananku sebelomnya.
kalo ga ada undangan nikahnya mbak tantrie ama mas bimo juga aku gak mungkin iseng mak bedunduk ke pekalongan :D
ada beberapa alesan lagi sih kenapa niyat banget..

1. aku nganggur xixixixi.. jadi kenapa enggak? vacatioonnnhh !! >:)
2. mbak tantri ma mas bimo juga salah sekian temen deket bintang di kantor lama. temen bloggingku juga *wink*
3. toh bintang juga bakal nyusul dari salatiga - tempat dia lagi ngumpul acara keluarga besarnya. so i won't be alone luntang luntung kian kemari :D
4. penasaran liat batik pekalongan (emang terkenal ama batiknya kan? hehehe..) mata udah laper pengen liat2 - dasar banci batik :P

ternyata ada juga kreta yang brangkat sorean - tapi ga terlalu sore.. ya gumarang itu daahh.. lumayan sampe di pekalongan jam 11an, pas gak lama ama bintang sampe juga dari salatiga.
eh iya, ternyata harga tiket kreta tu ngalah2in harga tiket pesawat sby - jkt :P mana klo ke pekalongan, bayarnya musti penuh, sama kayak brenti di jakarta :D hehehe..
lebih murah naek pesawat ke jakarta trus ke pekalongannya bareng temen2 kantor yang brngkat dari jakarta (weeee.. maunyaa.. numpang gratisan :P)
di kereta - doaku ternyata terkabul, aku dapet temen sebelahan yang ga nge-BT-in abis.. alias anak cowok yang masih kelas 6 SD :P hehehe..
emang pengen nikmatin perjalanan (udah lama ga naek kreta), emoh diajak ngobrol ngalor ngidul, enakan baca buku ama coret2 scrap book..

pertama masuk kereta, baunya apek kayak karpet ga kering.. duh.. mulek..
ini emang kelas eksekutif terbawah dibandingin kereta eksekutif laennya, tapi tetep aja ga ada excuse dunk :D
pas AC mule dinyalain baru dikit2 berkurang bau apeknya - lumayan lah..
AC nyala dingin banget sejak berangkat sampe sebelom semarang, sempet mati trus nyala lagi pas aku dah mo turun di pekalongan - hemat energi kali yak :D

turun di pekalongan grimis2 gitu, untung ga kebablasan tidurnya :)
duh, belom ada yang jemput pula.. aarrghh!! one of the worst condition i ever have :((
kenapa?

1. kota yang sama sekali ga aku kenal
2. jam 11.30 malem
3. satu2nya angkutan umum cuman becak - itupun kalo naik becak (kata pak becaknya), ke hotel Jayadipa tempat aku nginep (skaligus tempat resepsi) jaraknya 20 kilos away !
4. di stasiun kereta itu isinya anak2 cowok dan bapak2 ga jelas yang pada cangkruk dan sibuk ngomentarin aku dari ujung kepala sampe ujung kaki.. lewat sliweran di deketku - sambil celometan gak sopan.. damn! women always been exploitated too much !

gak lama bintang ngejemput - dia emang lagi bingung naik apa ke stasiun karna ga ada kendaraan yang bisa dipinjem dan gak ada kendaraan hotelnya (bener2 hotel pinggir jalan gede - akses jalan tol luar kota gitu). akhirnya dia minta2 dianter ma satpam hotelnya naek motor - baru pas sampe di stasiun dipikir lagi naek apa - pokoknya sampe dulu ke stasiun :)
hemm.. cerita malem itu sih emang berlanjut ama tarik urat leher :)
i'll try to understand, babe.. but i really scared to death that night :) shaking :) mana lampu di stasiun sempet mati pula :(
let's put everything behind, okey? :*

paginya gak dateng ke akad nikah, masih capek banget rasanya mana malemnya ga bisa tidur - baru bobo jam 3an..
bingung ni rambut (yang notabene udah nyaris sepinggang) mo diapain.. ga punya pernik2 yang bisa bikin simpel rambut alias jepit/cepol - tapi yang masih pantes buwat kondangan.
mo ke salon ternyata kudu naek angkot (ga ada taxi) ke tengah kota - oper 2 kali :P duh malesnyaa.. lagian waktunya mefet banggets.
alhasil cuman dijepit gitu dowang, itu aja beli jepitnya kudu nyebrang ke toko kelontong depan hotel (bintang sih yang beliin hehehe..)

the bride and the groom are beautiful *muahh*
makanannya juga lumayan2 - palagi ada yang ngidam ama sup ayam jagung tuh (hayoo ngacuunngg!!) - yang jelas jauh lebih enak dari makanan hotel yang qta pesen paginya buwat sarapan :P

selesai resepsi dan bebersih diri (duh bahasanya), aku ma bintang jalan ke pusat batik yang ternyata ga begitu jauh dari hotel (naek angkot cmn 6 ratus per org).
muter2 sambil sesekali tutup mata, soalnya klo enggak bakal ngiler2 ngejogrok di tempat batik ruparupa gak pindah2 hehehe..
gak lama dah pada tutup - tapi untung yang diluaran masih ada yang buka - trus qta nemuin taplak bunder titipannya ibu :)

selesai muter2, pindah lagi naek angkot ke tengah kota, kali ini mo cari atm bca (sempet curiga di pekalongan ga ada atm hihihi..)
kata orang2 sih deketnya matahari (di alun2), ada atm bca..
ternyata pas sampe matahari, tanya satpam, atm bcanya ada disonoo (sambil nunjuk ke arah kejauhan) hihihi..
jadi jalan dulu nglewatin alun2, trus terus aja ke arah lampu merah, setelah lampu merah pertama masih terus lagi.. nhaa..baru ada atm bca - gitu katanya :D
ya udah mlaku2 wae sambil menikmati udara sore (brasa pasangan jaman dulu yang plesirnya ke alun2 sore gitu sambil gandengan) :P
beneran jauh ternyata :D gak lama setelah dapet atm langsung nangkring dulu di warung es dawet ma bakso.
tempatnya bener2 mujadu abis deh.. selama kita jalan juga semua bangunan - atmosfirnya bener2 tua.. kayak masuk ke dimensi lain :)
mulai dari warung (cafe) es-nya, toko2 obat pecinan, toko kelontong, apa aja deh.. nyenengin ;)

balik ke hotel sambil cari2 becak yang bisa di book buwat nganter ke stasiun malem itu.. kan kereta jurusan sby dari jkt nyampenya jam 11an di pekalongan.
pas lagi tanya2 ma tukang angkotnya malah dia nawarin buat di carter - 15 ribu dowang.
ya udah, daripada naek becak kayak malem sebelomnya yang ngabisin 50 ribu (belom lagi kasian tukang becaknya dah pada tuwir2), mending angkot itu lah..
sampe hotel, packing, bersih2, leyeh2, brangkat.. sempet ketemu mantennya yang mo ngurusin pembayaran hotel dsb2nya.. (duh kalian malem2 gitu masih sibuk aja.. udah sana "sibuk" yang lain gih.. hihihi..)

di stasiun ternyata ada kereta sembrani yang dateng di pekalongan jam 22.35 - lebih cepet dari gumarang yang jam 00.30 baru masuk.
ya udah mending ambil itu ajah - walo labih mahal dikit.
later we found up klo lebih mahalnya sembrani dibanding gumarang ga sebanding ama nyamannya keretanya :D
lebih enak gumarang - dengan ac yang lebih dingin dan makan malem yang lebih esip :D
tapi yaaa.. above all.. masih kalah enak duduk sebelahan ama bintang :"> hehehe.. guayaaaa..

sampe di surabaya jam 5an, pulang by taxi (bo'ong2an - alias taxi swasta yang suzuki carry gitu :P)

ps. selamat menempuh hidup baru ya, bu.. mudah2an menjadi keluarga yang sakinah :*


my road friends: pinkPashmina, scrapBook, ayuUtami old fashioned warung



Friday, December 17, 2004

COKLAT !!

ternyata juminten ini pulang juga ke indo..
panteess.. sms ga dibales, malah blakangan suka pending..
palagi imel2 di milis yang biasanya smua2 direply ma dia - lha kok ini sepi banget kyk kuburan :D
lumayaann, dapet oleh2 COKLAT! hehehe happening banggets getoo lwuoohh *gaya bences salon*
gak salah juga klo dia milihin a set of liqueur chocolate :P hmm..
dark chocolates with teacher's scotch whisky flavoured filling..
dark chocolates flavoured with grand marnier..
dark chocolates with brandy liqueur filling..
milk chocolates with liqueur cream filling..

aarrrrgghh.. coklaaatttthh !!

chocoBox chocoCard

yang tadinya emang aku banci coklat, bisa tambah mabok makan tu coklat ga brenti2 :P
wes jan wuenaakk tenannn.. thanks ya, hunz..
laen kli klo balik ke indo ga usyah maen rahasia2an deee..
klo gini caranya kan ga bisa pesen stok "barang2" baru.. hihihi..

eniwei, ngomong makanan jadi inget pas wiken kemaren maem lasagna di alessandro nannini..
wenaaakkk sih.. mantabh..
tempatnya yaa biasa aja - soalnya ditengah2 side walk Tunjungan Plaza gitu..
trus ga sengaja ngeliat orang yang mirip ma Balawan - jazzer muda indonesia (pasti pada tau laah..)
pikiran jadi melayang waktu dinner di Jazz Cafe - Ubud, kebetulan Balawan perform weekly disitu
waktu itu emang lagi ada acara makan2 ultahnya project managerku, skalian ama makan2nya project yang udah release 1.1
suasananya cozy abis, lagunya palagi..
atmosfir malem itu bener2 romantis, sayang bintang ga bisa ikut - sayang besok2nya pas mo ngajak kesana lagi ga sempet2 mulu sampe akhirnya kantor qta pndah ke jakarta..

balawan-jazzcafe



Saturday, December 11, 2004

wiken-an

few things i found up in this weekend..

1. semua konco plek-ku ternyata end up jadi bankers.
emok ma inten duluan masuk ke niaga.
trus disusul ma pipan yang masuk ke bank yudha bhakti.
gak lama denger kabar lagi klo 'nek masuk bank permata, disusul ama uci yang trainee di niaga pisan.
trus ketemu wenda - temen sma yang masuk di niaga juga, ketemu viska - temen kuliah di niaga juga, trus adek kelas sma yang dulu sama2 paski eee.. di niaga juga.
duh, gak lama syahril masuk training niaga juga. eeeaalaahhh.. udah smua berkutat di bank gitu, kok ya niagaaaaaa terus :D
emang niaga mo akuisisi bank2 lain yah, merger trus tmbh gede jadi butuh banyak pegawai :D

2. ternyata aku bisa juga minta poto ama celeb :)) bwekekekek.. hal yg dulu paling aku emoh-in :P
nonton acaranya simpati hoki di convention hall Tunjungan Plaza - sempet poto bareng ama maia ahmad.
well.. tadinya ego ku yang bicara, ga demen minta poto ama artis, emm.. gimana yah.. they're just usual human being like us - but just captured on TVs and cameras daily hehehe.. aku cuman pengen poto ama celeb yang me-legenda kayak iwan fals gitu.
cuman gimana lagi yah, j'adore maia ahmad :P
dandanannya yang simple tapi chic banget. orangnya punya konsep ma prinsip, cantik alami gak terlalu keliatan make up finished kyk krisdayanti.
terus, dia sukses punya 3 anak yang lucu2 dan jauh dari gosip yg ga enak ttg rumah tangganya.
kejadiannya juga ga sengaja pas mo ke WC, ternyata mereka pada duduk2 di lorong arah WC itu.
tadinya iya - enggak - iya - enggak gitu :D
duh, yaaa terus ga tau deh tau2 brenti aja di deketnya trus minta foto hehehe.. emang cakep banget and so natural :)
cukup ampe disitu sih, ga terus betingkah aneh2, ya foto trus say thanks and that's it. fotonya juga ga aku pandangin terus2an (idiiihh emang gue cewe apaaaann :P hihihi..)

3. i've spending my life :
too much on the road.
inside the car.
driving it every where.
too much eating chocolate.
too much drinking milo (palagi airnya cmn se-mug, tapi milonya bisa 4 ampe 5 sendok makan munjung)
too much maem menjes.
too much maem tahu isi ato ote2 (in many places called bakwan) dikasi bumbu kacang yg banjir gitu :D
to much sms-ing (but still in my monogami style, only with u babe.. hehehe.. guayaa..)
to much daydreaming about my future will be :P

4. in connection with being too much on the road - driving here and there, parici et parla - then i found up that my skin become 2 tones darker.
hiyaaaa.. mending klo kulit bule, sun tan gini mah gpp.. lha iniiii udah sawo muateng meh bosok tambah item pula :P
jadi berpikir waktunya gak pke kaca akuarium lagi di mobil.. :D

5. berat badan yang sempet turun 6.5 kilo dalam sebulan (depresi ato emang males makan aja kali yah :P), sekarang udah bisa naek 2 kilo lagi.. alhamdulillaahh..
gini kok minta dipanggil "ndut" :D



Thursday, December 09, 2004

everyone have their past_part 2

hmm..
aku udah sadar nih ceritanya :)
i've decided..
aku gak perlu kok (terlalu) ngeliat masa lalu
yang sudah terjadi terjadilah
waktu tak mungkin aku kalahin
hanya untuk sebuah kenangan
aku udah nemuin pasangan hidupku
doaku telah diberi jawaban
aku gak mau mempertaruhkan hidupku dan cintaku bersamanya
hanya demi 'memaksa'nya mengulang kenangan lamanya

well,
maaf buat semuanya,
semua sangsi, semua kesinisan, dan semua ketidakpercayaan
let's just put everything behind us yah..
ndundutku terlalu baik buat disia2kan *wink wink*
just remember how we fall in love each other ya nduuuttt..
*anyway, aku tetep orang yang basicly cemburuan , tapi paling enggak lebih tau diri kok hunn.. lebih manner :P hihihi..teteepp..*

_and i do remember how i fall in you :)

no one ever saw me like you do
all the things that i could up to
i never knew just what a smile was worth
but your eyes say everything without a single word

'cause there's somethin' in the way you look at me
it's as if my heart knows you're the missing piece
you made me believe that there's nothing in this world i can't be
i never know what you see
but there's somethin' in the way you look at me

if i could freeze some moment in my mind
be the second that you touch your lips to mine
i'd like to stop the clock, make time stand still
'cause this is just the way i always wanna feel

i dont know how or why i feel different in your eyes
all i know is it happens everytime

the way you look at me
.........



Monday, December 06, 2004

everyone have their past

everyone have their past
everyone have their past
everyone have their past
everyone have their past
everyone have their past
everyone have their past
everyone have their past
everyone have their past
everyone have their past
everyone have their past
*terus aja muter di kepala kayak gasing, bikin pusying*

aarrghh.. iyaaa tauuu taauuuu. smua orang punya masa lalunya.. uughh..
benernya tinggal milih - mau hidup dengan masa lalu ato dalam masa lalu..
but what will u do klo (masih) ada sisa masa lalu yang ngeganggu banget dan bikin kamu sakit ati.
for any kind of reason, tau2 muncul aja "the things" itu.
klo aku kok ga bisa segampang itu ngebiarin trus dengan cuek bisa bilang "aaah itu kan masa lalunya.."
hmm.. jadi bikin aku mikirin yang aneh2, sakit sndiri, jengah sndiri..
ada yang punya resepnya buat jadi cuek?
(baca: bener2 nanemin dlm ati+pikiran klo itu cuman bagian dari masa lalu yang udah lewat dan gak signifikan ama kejadian2 sekarang.. duh bahasanya =P)
*lha klo udah tau jadinya jelek buwat diri sndiri knapa aku masih blingsatan juga ya?*

hihihi.. klo gitu yang goblok siapa yah disini.. =D
*pertanyaan selanjutnya: trus gimana dong klo aku emang goblok? huwehehehe..*